Sekarang mari kita bahas tentang finance lebih dalam yaitu CAPM. CAPM adalah Capital Asset Pricing Model. CAPM merupakan suatu model dan juga mengestimasi rate of return atau imbal hasil dari suatu aset dengan mempertimbangkan juga risiko juga disebut required rate of return yang sesuai dengan tingkat risiko perusahaan/industri dan juga pasar. CAPM biasa digunakan untuk menghitung ROE (Return on Equity), COE (Cost of Equity) atau harga bagi suatu perusahaan ataupun suatu aset yang berisiko seperti saham dan lainnya.
Langsung kita lihat rumus dari CAPM, yaitu
CAPM = Rf + Beta * (Rm - Rf)
Dengan,
- Rf adalah Risk free.
- Beta adalah tingkat risiko perusahaan seperti pada post sebelumnya.
- Rm adalah market risk atau risiko pasar ataupun return pasar dari aset yang diperhitungkan.
Mari kita bahas sedikit tentang komponen yang ada untuk mencari nilai CAPM. Pertama adalah risk free. Risk free biasanya adalah suku bunga obligasi pemerintah yang benar-benar bebas risiko. Namun tidak selalu semua bebas risiko karena rating kredit untuk Indonesia pun tidak A sempurna melainkan masih sekitaran BBB. Tapi karena sulit untuk mencari suku bunga bebas risiko, tetap disarankan untuk menggunakan Obligasi pemerintah seperti SUN dan SBI maupun obligasi lainnya yang dikeluarkan pemerintah. Saran saya yang juga dilakukan oleh banyak analis menggunakan SUN dengan tenor benchmark selama 5,10,15 dan 20 tahun. Untuk melakukan valuasi proyek bisa disesuaikan dengan SUN bertenor sesuai akhir valuasi proyek tersebut, misalnya proyek dihitung hingga 10 tahun bisa menggunakan SUN yang jatuh tempo 10 tahun.
Market risk juga dapat dicari dengan melihat return dari pasar. Sesuai dengan post saya sebelumnya untuk mencari return saham, bisa juga menggunakan data pasar untuk mencari return untuk pasar. Untuk data mencari return pasar bisa menggunakan data IHSG maupun data sektoral, seperti sektoral perkebunan, manufaktur dan sebagainya.
CAPM sekarang menjadi dasar untuk menentukan harga atau tingkat wajar untuk return saham. Namun karena tidak semua perusahaan memiliki modal dari equity saja, tetapi juga terdapat modal ke bank sehingga harus mempertimbangkan COD atau cost of Debt. Untuk mempertimbankan keduanya akan dibutuhkan mencari WACC atau Weighted Average Cost of Capital. Pada post selanjutnya akan saya bahas tentang apa itu WACC.
Semoga membantu Brooo!
Pak, Berarti untuk CAPM ini percuma apabila digunakan untuk menghitung return saham yang sudah rilis? Tadinya saya mau buat skripsi pake metode ini dan data sahamnya 2010-2014. Kalo CAPM hanya berfungsi untuk estimasi, percuma donk? Iya ga pak? Aduuuhh jadi galau :’(
ReplyDeleteTidak percuma donk, karena risk free kita berubah-ubah bisa menggunakan data SUN dengan tenor berbeda-beda, market risk pun bisa berbeda market risk bisa menggunakan IHSG ataupun index sektoral. Semua tentang finance khususnya untuk CAPM bisa berbeda persepsi, untuk return saham yanng sudah rilis dari setiap analyst bisa juga berbeda-beda. jadi kalau anda yakin dengan hasil yang ada kerjakan tidak akan percuma.
Deletesemoga membantu. terima kasih
Pak, skripsi saya menggunakan metode ini. Objek penelitiannya indeks LQ45 dengan sampel 20 saham. Tapi saya masih bingung pak bagaimana cara menghitung expected return dengan metode ini.. Mohon kesediaannya untuk membantu saya pak. Terimakasih pak sebelumnya
ReplyDeleteApakah sample 20 saham itu merupakan portfolio? atau 20 saham tersebut di periksa satu persatu di cari expected return?
DeleteJiika semua saham tersebut maka bisa dikatakan 20 saham tersebut dalam LQ45. sehingga bisa menggunakan market risk berdasarkan return dari LQ45.
Semoga membantu
pak, untuk mencari tingkat pengembalian bebas resiko itu bagaimana yaa?
ReplyDeletePak kl return marketbya minus pakah benar bisa minum. Sy hitung return ihsg 2015 minus pak. Thkz
ReplyDelete