Tuesday, December 22, 2015

WACC Adalah

Pernah dengar "WACC" dalam keuangan? Mungkin WACC banyak dipakai pada kuliah maupun berbicara keuangan. WACC adalah Weighted Average Cost of Capital atau bahasa Indonesianya adalah Ongkos modal tertimbang rata-rata. Kalau dipikir sedikit aja tentang WACC merupakan tingkat modal rata-rata. Sesuai dengan yang kita pelajari semua bahwa modal terdiri dari liabilitas dan ekuitas, yaitu hutang dan modal saham/modal pemilik.

Menyambung tentang CAPM bahwa WACC juga merupakan rata-rata imbal hasil namun memperhitungkan modal utang juga, sehingga WACC tidak hanya memperhitungkan cost of equity saja namun memperhitungkan cost of debt juga.

Berikutnya mungkin adalah pertanyaan yang cukup penting, Jadi gimana menghitung WACC? cara menghitung WACC adalah sebagai berikut :

                                                  WACC = (E/D+E) Ke + (D/D+E) Kd (1-T)
dimana 
E = Jumlah ekuitas
D = Jumlah Utang/Liabilitas
Ke = Cost of Equity
Kd = Cost of Debt
T = Tingkat pajak


Sedikit bingung tidak? saya jelaskan sedikit lebih rinci tentang WACC ini. (Cara mudahnya) Anda dapat dengan mudah mencari nilai Ekuitas kan heheheehe.. tinggal lihat laporan keuangan ambilah nilai ekuitasnya. dapat kan nilai E? Lalu untuk nilai D tinggal lihat laporan keuangan ambilah nilai utangnya dapat deh nilai D. Selanjutnya masuk ke nilai cost of equity atau Ke atau CoE. Bisa dibaca artikel saya di blog ini di artikel CAPM. Nah CAPM itu digunakan disini untuk WACC. Selanjutnya cara mudah mencari Kd atau cost of debt atau CoD adalah menggunakan bunga kredit perusahaan kepada bank, atau bisa juga jika mempunyai utang obligasi menggunakan tingkat kupon obligasi tersebut.

Lalu kenapa mesti setelah tax atau pajak? karena utang perlu pengurangan pajak terlebih dahulu sehingga telah masuk bersih ongkos utang nya. Mungkin jika anda belajar valuasi perusahaan atau corporate valuation atau belajar financial modelling, WACC harus anda kuasai dengan baik, karena WACC biasanya dijadikan discount rate untuk melakukan valuasi atau penilaian perusahaan. Semoga membantu bossss..

Thursday, December 17, 2015

Bagaimana Investasi Saham? main saham?

Investasi saham? bagaimana cara investasi saham? apa sih "main saham"? kenapa banyak yanng menyebut "main saham"?Apa yang saya pelajari setelah saya bekerja di perusahaan sekuritas akan sedikit saya share disini, semoga membantu.

Investasi saham merupakan salah satu cara berinvestasi yang sangat luar biasa, kenapa luar biasa karena saham itu menguntungkan luar biasa dan membuat stress luar biasa pula. Kenapa dapat menguntungkan luar biasa? kita lihat gambar berikut ini ya :


Anda dapat melihat top gainer secara presentase hari tersebut dimiliki oleh TAXI dengan kenaikan maximum 34.57% (By the way kenaikan maksimum perhari setiap saham adalah 35% jika order diatas itu akan kena auto reject dari sistem bursa kita). Coba Anda pikirkan jika invest hari itu dengan menyimpan 100 Juta Rupiah? Anda dapat 34 Jtan dalam waktu seharian? menguntungkan luar biasa bukan?

Tetapi kalau loss pun membuat stress luar biasa, tapi maksimal turun setiap saham tiap harinya tidak boleh lebih dari 10% sesuai dengan sistem bursa. Hilang 10 juta dengan invest 100 Juta kan lumayan kalau  dalam sehari.

Kenapa banyak yang bilang main bukan investasi? karena banyak spekulan-spekulan dalam pasar modal sendiri, karena tempat duit transaksi hingga triliunan tiap hari membuat banyak cari untung walaupun tidak mengerti sepenuhnya mengerti ataupun hanya ikut-ikutan saja. Saya   tidak setuju jika disebut main saham, karena setelah saya melakukan trading saya lihat peluang untuk investasi itu luar bisa terbuka di saham.

Saya akan coba share strategi saya invest di saham nanti yaaaa...

Monday, September 28, 2015

CAPM Adalah? Required rate of return adalah?

Sekarang mari kita bahas tentang finance lebih dalam yaitu CAPM. CAPM adalah Capital Asset Pricing Model. CAPM merupakan suatu model dan juga mengestimasi rate of return atau imbal hasil dari suatu aset dengan mempertimbangkan juga risiko juga disebut required rate of return yang sesuai dengan tingkat risiko perusahaan/industri dan juga pasar. CAPM biasa digunakan untuk  menghitung ROE (Return on Equity), COE (Cost of Equity) atau harga bagi suatu perusahaan ataupun suatu aset yang berisiko seperti saham dan lainnya.

Langsung kita lihat rumus dari CAPM, yaitu

CAPM = Rf + Beta * (Rm - Rf)

Dengan,
  • Rf adalah Risk free.
  • Beta adalah tingkat risiko perusahaan seperti pada post sebelumnya.
  • Rm adalah market risk atau risiko pasar ataupun return pasar dari aset yang diperhitungkan.

Mari kita bahas sedikit tentang komponen yang ada untuk mencari nilai CAPM. Pertama adalah risk free. Risk free biasanya adalah suku bunga obligasi pemerintah yang benar-benar bebas risiko. Namun tidak selalu semua bebas risiko karena rating kredit untuk Indonesia pun tidak A sempurna melainkan masih sekitaran BBB. Tapi karena sulit untuk mencari suku bunga bebas risiko, tetap disarankan untuk menggunakan Obligasi pemerintah seperti SUN dan SBI maupun obligasi lainnya yang dikeluarkan pemerintah. Saran saya yang juga dilakukan oleh banyak analis menggunakan SUN dengan tenor benchmark selama 5,10,15 dan 20 tahun. Untuk melakukan valuasi proyek bisa disesuaikan dengan SUN bertenor sesuai akhir valuasi proyek  tersebut, misalnya proyek dihitung hingga 10 tahun bisa menggunakan SUN yang jatuh tempo 10 tahun.

Market risk juga dapat dicari dengan melihat return dari pasar. Sesuai dengan post saya sebelumnya untuk mencari return saham, bisa juga menggunakan data pasar untuk mencari return untuk pasar. Untuk data mencari return pasar bisa menggunakan data IHSG maupun data sektoral, seperti sektoral perkebunan, manufaktur dan sebagainya.

CAPM sekarang menjadi dasar untuk menentukan harga atau tingkat wajar untuk return saham. Namun karena tidak semua perusahaan memiliki modal dari equity saja, tetapi juga terdapat modal ke bank sehingga harus mempertimbangkan COD atau cost of Debt. Untuk mempertimbankan keduanya akan dibutuhkan mencari WACC atau Weighted Average Cost of Capital. Pada post selanjutnya akan saya bahas tentang apa itu WACC. 
Semoga membantu Brooo!

Friday, March 27, 2015

Bagaimana Mencari Beta Perusahaan Terbuka

Sudah baca kan beta perusahaan itu apa? Bagi yang belum silahkan cari di blog ini ya.

Sekarang adalah mencari beta perusahaan. Beta perusahaan di post ini adalah beta perusahaan terbuka, selanjutnya akan ada mencari beta perusahaan tertutup dapat dicari juga di blog ini. Back to topic! Perusahaan terbuka cukup mudah mudah untuk dicari, karena data saham perusahaan yang akan dicari beta nya mudah untuk di download.


Wednesday, March 25, 2015

Beta Perusahaan Adalah

Beta perusahaan merupakan suatu indikator bagi suatu saham perusahaan untuk menentukan risiko pada perusahaan berdasarkan pasar bursa saham. Beta juga menunjukkan tingkat volatilitas suatu saham terhadap pasar, dimana semakin tinggi volatilitas maka dapat dikatakan juga bahwa saham tersebut berisiko dan sebaliknya jika semakin kecil nilai beta maka volatilitas terhadap pasar semakin kecil.

Tuesday, March 24, 2015

Bagaimana Mencari Return Saham dan Pasar

Mencari return saham atau juga menghitung return saham merupakan hal tidak cukup sulit hanya tinggal mencari dan menghitung melewati data harga suatu saham per suatu periode. Return saham suatu perusahaan dapat dicari dengan dengan data harga saham suatu periode dengan periode sebelumnya. Sebagai contoh return harian harga saham TLKM pada akhir perdagangan bursa adalah 3000 di hari Senin dan harga penutupan di hari Selasa adalah 3030 maka return saham hariannya adalah 1%. Bagaimana menghitung  return  saham tersebut, akan saya ilustrasikan sebagai berikut. Misalnya mencari return saham perusahaan A selama setahun dari tahun 2013 dan 2014 dengan :

  • Harga saham penutupan 2013 adalah Rp. 500,-
  • Harga saham penutupan 2014 adalah Rp. 600,-

Cara mencari return nya adalah (600-500)/500. Jadi return selama setahun saham perusahaan A adalah 20%.

Secara rumus dapat kita simpulkan bahwa mencari return saham adalah sebagai berikut:

Return = (Pt-Pt-1)/Pt-1

Dimana Pt adalah Harga saham periode ke-t dan Pt-1 adalah harga periode sebelumnya (t-1).

Namun untuk mencari return saham biasanya dicari return perhari sehingga lebih mudah menggunakan MS. Excel untuk mencari return selama yang Anda butuhkan. Misalkan 1 tahun dicari return Saham perusahaan B, dengan mencari return setiap hari lalu dicari rata-rata selama 1 tahun, sehingga lebih baik lagi.

Cara mencari return pasar pun mirip juga, yaitu harga index harga saham gabungan atau harga IHSG akhir dikurangi awal dan dibagi semua dengan harga IHSG awal.

Biasanya untuk IHSG dicari return setiap harinya untuk selama periode yang akan diperhitungkan. Misalkan saja dalam satu tahun dapat saja untuk dicari rata-rata dari return IHSG sebagai acuan. Namun terdapat cara yang sering saya gunakan adalah menggunakan MS. Excel yaitu dengan rumus
=FORECAST, seperti pada gambar ini


Rumus =FORECAST tersebut berisi (jumlah data, return harian, hari) namun setelah itu didapat return pasar harian. Setelah itu dicari return tahunan dengan mengalikan return harian tersebut dengan 240 atau 250 hari, tergantung dengan jumlah hari yang dianggap sebagai total dalam setahun pasar buka.

Berdasarkan gambar di atas tentang index harga saham gabungan tidak berbeda sama sekali dengan perhitungan return harga saham. Untuk mencari return ini tidak ada bedanya dengan harga saham, harga index, harga obligasi maupun harga kurs. Sehingga return itu merupakan peningkatan ataupun pertumbuhan suatu nilai pada periode tertentu. Perlu dicatat bahwa return dapat bernilai negatif sehingga jika nilai negatif maka nilai yang dicari mengalami penurunan.

Mudah bukan mencari return saham maupun return pasar! semoga bermanfaat brooo!

Saturday, March 7, 2015

Bagaimana Studi Kelayakan PLTM

PLTM adalah Pembangkit listrik tenaga air berskala sedang atau kecil yang biasa disebut mini hidro atau mikro hidro. Di mana mulai banyak sekarang ini investasi pada PLTM karena adanya kontrak jual beli listrik oleh PLN pada PPA. PPA adalah power purchase agreement yang harga beli listrik oleh PLN telah ditetapkan berdasarkan peraturan menteri. Misalkan saya pembangkit listrik mini hidro yang berkapasitas 10 MW di jawa akan dibeli seharga Rp. 900/ kwh dari operasi tahun ke-1 hingga tahun ke-8 selanjutnya adalah Rp. 750/ kwh. Lama kontrak PPA adalah 20 tahun dan selanjutnya ada kemungkinan negosiasi untuk melanjutkan kontrak atau berhenti.

Tuesday, March 3, 2015

Free Cash Flow to Firm FCFF adalah

Arus kas bebas bagi perusahaan atau Free Cash Flow to Firm atau disingkat FCFF merupakan arus kas bersih bagi perusahaan yang dijadikan sebagai dasar untuk mencari nilai perusahaan berdasarkan ekuitas maupun kewajiban atau liability.

Free Cash Flow to Equity FCFE adalah

Arus kas bebas bagi ekuitas atau Free cash flow to Equity disingkat juga FCFE, adalah suatu arus kas bersih bagi ekuitas perusahaan dimana FCFE ini dijadikan suatu dasar untuk menentukan nilai wajar suatu investasi maupun suatu perusahaan.

Damodaran (2012) Mengatakan bahwa untuk mengestimasi uang kas suatu perusahaan yang dapat mengembalikan kepada pemegang saham berdasarkan beberapa tahap. Pertama setiap pengeluaran investasi yang dikeluarkan harus dikurangi terlebih dahulu dengan net income perusahaan sehingga dapat merepresentasikan cash flow keluar. Lalu depresiasi ditambahkan lagi karena secara akunting kedua hal ini bukan merupakan pengeluaran uang kas melainkan uang non kas.

Friday, February 27, 2015

Profitability Index adalah

 Profitability Index (PI)

Bramantyo Djohanputro (2008) berpendapat bahwa Profitability Index (PI) merupakan perbandingan antara nilai sekarang dengan masa yang akan datang dari sebuah investasi. Profitability Index dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

                PI = NPV / ICF
dengan ICF adalah Initial Cashflow


Bila NPV menunjukkan besarnya keuntungan atau excess return dalam sejumlah uang, maka PI menunjukkan besarnya keuntungan dalam bentuk presentase.

Dalam menetapkan kelayakan suatu proyek berdasarkan PI:
·      Bila PI > 0, terima proyek karena dinyatakan layak.
·      Bila PI < 0. Tolak proyek karena dinyatakan tidak layak.
·      Bila PI = 0, keputusan indiferen, proyek dapat diterima ataupun ditolak.

Keputusan atau rekomendasi yang dibuat berdasarkan perhitungan NPV sejalan dengan keputusan atau rekomendasi berdasarkan PI. Seolah-olah penghitungan PI hanya pengulangan analisis berdasarkan NPV. Penggunaan PI akan lebih diperlukan pada waktu menghadapi beberapa proyek yang independen dengan ketersediaan modal yang terbatas.


Dari pengertian PI diatas dapat disimpulkan bahwa PI adalah suatu metode untuk memprediksi kelayakan suatu proyek dengan membandingkan nilai laba bersih dengan nilai investasi awal.

PayBack Period adalah

Bramantyo Djohanputro (2008) mengatakan bahwa Pay Back Period (PBP) atau periode pengembalian modal adalah lamanya waktu yang diperlukan supaya uang yang dikeluarkan dalam investasi dapat diperoleh kembali.

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa lamanya waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari suatu proyek, yang apabila dijumlahkan dalam waktu tersebut, sama dengan modal yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya investasi.


Langkah-langkah menggunakan PBP sebagai ukuran kelayakan proyek adalah sebagai berikut:

·      Tetapkan Pay Back Period Standard (PBPS). Komisaris (investor) dan Manajemen puncak menetapkan berapa PBPS yang diinginkan. Misalnya, dalam rapat umum ditetapkan bahwa PBPS adalah 5 tahun.

·      Hitung Pay Back Period Investment (PBPI) atau PBP dari investasi proyek yang sedang dikaji, yaitu lama periode sehingga ICF diperoleh kembali melalui NOCF dan ECF.


·      Bandingkan PBPS dengan PBPI dengan prinsip :

a.      Bila PBPI lebih pendek dari PBPS maka proyek tersebut menarik untuk dijalankan karena uang yang diinvestasikan dapat kembali lebih cepat dari yang diinginkan. Maka proyek tersebut dianggap layak atau diterima untuk dijalankan.

b.      Bila PBPI lebih panjang dari PBPS maka proyek tersebut tidak menarik karena uang yang diinvestasikan akan kembali dalam kurun waktu lebih panjang dari yang telah ditentukan. Maka proyek tersebut dianggap tidak layak atau ditolak untuk dijalankan.

c.       Bila PBPI sama dengan PBPS maka proyek tersebut indiferen, artinya proyek tersebut dapat diterima atau ditolak. Dalam keadaan seperti ini, perlu ada pertimbangan lain untuk memutuskan apakah sebaiknya diterima atau ditolak. Misalnya, dengan menjalankan proyek maka membuka lowongan pekerjaan. Pertimbangan seperti ini mendorong investor untuk tetap menjalankan proyek.

Menghitung PBP pada dasarnya adalah menetapkan kurun waktu sehingga akumulasi NOCF sama dengan ICF. Dengan kata lain, akumulasi total cash flow sama dengan nol.

Keunggulan dalam menggunakan PBP. Pertama, kemudahan dalam proses menghitung. Kedua, kemudahan dalam mengkomunikasikan PBP ke berbagai pihak, termasuk kepada investor yang tidak memahami konsep keuangan, dan konsep nilai waktu dari uang. Para investor hanya ingin mengetahui berapa jangka waktu uang yang telah dikeluarkan sebagai modal investasi akan kembali, sehingga para investor dapat menghitung keuntungan yang didapatkan setelah uang yang telah dikeluarkan sebagai modal investasi sudah kembali dalam jangka waktu tersebut.


Selain keuntungan, PBP juga memiliki kelemahan. Kelemahan pertama, PBP tidak mempertimbangkan NOCF setelah masa PBPI. kelemahan kedua, PBP tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
Semoga membatu ya semuaaa!!

Feasibility Study adalah

Studi Kelayakan Adalah

Feasibility study adalah Studi kelayakan investasi menurut Husein Umar (1997) adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi dari suatu perusahaan yang akan dilaksanakan.

Menurut pernyataan tersebut layak atau tidak layak merupakan hasil dari suatu penelitian bahwa proyek yang akan dilaksanakan, dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebagai proyek investasi apabila telah beroperasi, karena tujuan dari suatu perusahaan pada dasarnya adalah memaksimalkan keuntungan yang dapat dijangkau dalam jangka pendek dan memaksimalkan nilai perusahaan yang menjadi sasaran perusahaan dalam jangka panjang.

Net Present Value (NPV) adalah

Perkembangan bisnis sangatlah cepat dan menantang. Bisnis juga mengandung ketidakpastian terhadap semua aspek yang mempengaruhi bisnis. Dalam sebuah bisnis maupun investasi memerlukan perhitungan yang tepat terhadap faktor finansial seperti keuntungan, berapa produk yang akan diproduksi dan dijual dan sebagainya, sehingga bisnis maupun investasi tersebut layak untuk dijalankan.

Kali ini akan dibahas tentang cara perhitungan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis maupun investasi dengan cara menentukan nilai dari NPV atau Net Present Value. Sebelum menuntukan NPV diperlukan dulu mengenal yang dinamakan arus kas atau cash flow, dimana cash flow ini merupakan uang yang diharapkan masuk kedalam kantong investor.